Selasa, 20 Mei 2014

kebiasaan buruk yang dapat merusak otak

Ternyata kebiasaaan kita yang di anggap sepele malah bisa jadi bumerang buat diri kita sendiri, seperti kebiasaan yang tanpa kita sadari ternyata bisa merusak bagian terpenting dalam tubuh kita yaitu O to the Tak (Otak), ini dia kebiasaan yang mungkin sering kalian lakukan:

  1. Tidak mau sarapan. Banyak orang menyepelekan sarapan, padahal tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak.

  2. Kebanyakan makan. Terlalu banyak makan juga dapat mengeraskan bembuluh darah otak yang biasanya menuntun kita pada menurunya kekutan mental.

  3. Merokok. Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak kita. Bayangkan, otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Tak heran diwaktu tua perokok rawan Alzheimer.

  4. Terlalu banyak mengonsumsi gula. terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu.

  5. Polusi udara. Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efesien.

  6. kurang tisur. memberikan kesempatan untuk beristirahat, sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak justru mati kelelahan.

  7. Menutup kapala ketika sedang tidur. Tidur dengan kepala yang di tutupi merupakan kebiasaan buruk yang paling berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalo lama-lama otak menjadi rusak.

  8. Berfikir keras ketika sedang sakit. Bekerja keras atau belajar yang berlebihan ketika tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak.

  9. Kurang stimulasi otak. Berfikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berfikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal.

  10. Jarang bicara. Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak, yang penting jangan berlebihan (bicara terus-menerus tanpa henti).

Jumat, 16 Mei 2014

Tips berinteraksi dengan orang yang cerewet

kadang-kadang kita sering sebel deh kalo lagi ngobrol ama orang yang super cerewet,
suaranya itu loh yang udah kayak kaleng rombeng hihi.... (yang ngrasa mukanya lansung asem).
tapi coba deh ikutin tips berikut ini di jamin temen kamu itu langsung sebel, eh maksud aqika langsung ngomong dengan sesingkat-singkatnya gitu, ini dia tipsnya:
  1. potonglah pembicaraannya dengan kalimat yang diplomatis. kemudian mintalah ia untuk menyimpulkan kata-katanya.
  2. minta ia untuk mencatat saja apa pemikiran dan pendapatnya. di akhir pembicaraan, beri ia waktu yang agak sempit  untuk menyimpulkan pembicaraan.
  3. saat ia berhenti bicara, segera ambil alih dengan cara menyimpulkan perkataanya, lalu alihkan kepada poin berikutnya.
  4. berpura-puralah dengan tidak memperdulikan kata-katanya, dan alihkan fokus pandangan anda kepada yang lain.
  5. biarkan para pendengar memotong pembicaraannya saat ia ingin berbicara.
  6. saat berbicara gunakanlah pertanyaan-pertanyaan yang terbatas dan tertutup yaitu pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban "ya" dan "tidak". persis kaya question of life di acaranya Om Deddy Corbuzier.
nah itu dia tips-tipsnya semoga berhasil ;)

Kamis, 15 Mei 2014

bangganya jadi pustakawan

banyak orang bilang jadi pustakawan itu cuman megang kemoceng, eits siapa bilang jadi pustakawan itu malah bisa ngalahin profesor loh. hayo kenapa? karena seorang pustakawan selalu memahami secara umum semua buku yang ada di koleksi perpustakaan tersebut, bayangin aja semua buku yang masuk pasti akan dikelola oleh pustakawan jadi betapa kayanya pengetahuan yang di miliki oleh seorang pustakawan.

Meskipun demikian, masih saja ada masalah yang mengganggu saya, yaitu bagaimana menjelaskan pada orang tentang betapa menariknya jurusan yang saya pilih. Jika orang bertanya, “Titin, kamu kuliah di jurusan apa ?” Lalu saya menjawab, “Jurusan Perpustakaan.” Secara spontan seringkali orang balik bertanya, “Heh ?! Jurusan apaan tuh??” atau beberapa versi pertanyaan seperti : “Heh ?! Ada toh jurusan macam itu ? Mau jadi apa kuliah di Jurusan Perpustakaan ? Mau jaga perpustakaan saja ada sekolahnya toh ? Halah..mau nata buku perpus saja kok sekolah sampe perguruan tinggi ?”

Ya Tuhan…harus dari mana saya menjelaskannya?
Rasanya eksistensi profesi pustakawan seolah tidak ada artinya. Rasanya pustakawan bukan profesi keren bagi masyarakat umum. Mengapa bisa begitu ? Serta merta saat itu kepercayaan diri saya luruh.

Kala itu saya tanpa sengaja menonton film National treasure Film ini berkisah tentang perburuan harta karun nasional oleh Ben Gates (diperankan oleh Nicolas Cage).
Di Film ini, karakter tokoh Dr. Abigail Chase (di perankan oleh Diane Kriger) adalah tokoh yang paling menarik perhatian saya. Seorang arsiparis dan dokumentalis sejarah yang pintar, cantik, berpenampilan menarik, dan penuh percaya diri. Dia juga mampu menampilkan sosok ahli preservasi naskah kuno yang sangat kompeten, penuh dedikasi, dan dalam pandangan saya : sungguh sangat keren ! Bingga !! Akhirnya saya menemukan bukti ‘ke-kerenan’ pustakawan.