JUDUL :
PENGANTAR ILMU DOKUMENTASI
Pengarang : Soejono trimo, mls.
Penerbit : Bandung: Remadja Karya. 1987
- HAKIKAT DOKUMENTASI
Dokumentasi
berasal dari kata dokumen yang dalam bahasa inggris lebih di kenal engan
istilah record ataupun recorded material. yang artinya semua baan pustaka, baik
itu berbentuk ulisan, cetakan maupun dalam bentuk rekaman seperti pita suara,
vidiotipes, film, filmstrip, slide, mikrofilm, microfice, gambar dan foto. Dari
penjelasan di atas maka dapat disimpulakan pengertian dokumentasi versi yang
pertama adalah suatu kumpulan atau koleksi dokumen-dokumen tentang bidang
pengetahuan tertentu ataupun mengenai kegiatan tertentu. Maka titik beratnya
terletak pada pembinaan dan pengembangan suatu kumpulan atau koleksi bahan
pustaka yang mengandung informasi (data , fakta statement) yang relavan dengan
bidang-bidang pengetahuan maupun kegiatan yang menjadi kepentingan instansi
atau korporasi yang membina unit kerja dokumentasi tersebut.
Dan versi yang
kedua dokumentasi adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan proses
pengumpulan atau pengadaan (secara
selektif), pemrosesan (pengelolaan dokumen-dokumen) secara sistematis dan
ilmiah, serta mendistribusikan inforasi kepada para jasa informasi. Yang arinya
mencoba mendefinisikan dokumen itu dari hakikat fungsi tau tegas atau
pekerjaannya, lebih menekankan pada sistematika dan sistematik dokumen itu
sendiri. Bila di tinjau dari sudut karakteristik sistemtersebut sebagai satu
keseluruhan, maka ia:
- Bersifat terbuka yang selalu berinterksi dengan lingkunagannya.
- Ia memiliki komponen-koponen atau bagian-bagian antar satu dengan yang lainnya.
- Sejalan dengan butir dua di atas, maka tampak adanya sifat interdepensi di antara semua subsistemnya.
- Sebagai suatu sistem maka ia memiliki kapasitas untuk menyesuaikan dirinya dengan keadaan dan lingkungan yang di hadapinya melalui alur umpan baliknya.
- Organisasi atau korprasi merupakan suatu sistem ampu mengatur dirinya sendiri melalui interaksi yang dinamis di antara komponen-komponen yang ada dalam tubuhnya.
- Organisasi sebagai suatu sistem eksistensinya mempunyai tujuan yang tertantu sehinggan komponen stau sistem yang adadalam tubuhnya di arahkan untuk berperan serta dalam mencapai tujuan tersebut.
Hakikat informasi
Informasi
merupakan suatu keluaran atau produk yang berasal dari data yang telah diproses
dan di manipulasikan untuk menunjang tercapinya suatu tujuan yang tertentu,
yang lazimnya di manfaatkan sebagai penjelasan lengkap laporan. Menurut
pendapat Martino (1968) yanga mengatakan informasi itu sebenarnya adalah
sepoting pengetahuan yang mengandung unsur kejutan sebab, jika tidak mengandung
undure kejutan ini, maka ia di anggap tidak relavan ataupun hanya di anggap
sebagai data biasa saja.
Karakterisik
suatu informasi adalah;
- Ia bergerak (mengalir)
- Ia mengandung unsur kejutan
Beda dokumntasi dengan perpustakaan
Perbedaan dokumentasi denagan perpustakaan yaitu dari sifat
layanannya, sifat layanan informasi perpustakaan adalah pasif, dan layanan unit
dokumentasi itu bersifat relatif lebih aktif. perbedaan juga
pada aktivitas perpustakaan dan dokumentasi pada:
- macam bahan pustaka yang mendapat perharian
- cara penggarapan informasi yang terdapat di dalam bahan pustaka atau dokumen.
- macam petugasnya.
Dokumentalis
Dokumentalis adalah orang yang melakukan dokumentasi. Bagi
pustakawan, yang
menjadi perhatian utama adalah obyek materinya (buku, majalah, dan lain-lain),
sedangkan bagi dokumentalis
adalah informasi yang dapat diperoleh dari dokumen buku, artikel, majalah.
Namun pendapat tersebut belum sepenuhnya benar. Sekarang yang menjadi unit
rujukan (referensi adalah dokumen yang memuat informasi, dan informasi tidak
bisa disusun tanpa menyusun dokumen terlebih dahulu. Informasi memerlukan dasar
dokumentasi dan melalui dokumen aaubahan pustaka informasi disalurkan. Sebelum
disalurkan dokumen harus melewati proses pemilihan, pengawasan dan penyimpanan.
- KEDUDUKAN UNIT DOKUMENTASI DALAM SATU ORGANISASI ATAU KORPORASI
Sebagai suatu subsistem dari sisitem informasi yang ada ia amat
berkepentingan atas:
- Desain sruktur komunikasi dari organisasi penuangnya agar ia dapat menempati posisi kunci dalam menampung, memproses dan menyalurkan informasi yang mengalr di dalam tubuh organisasi yang bersangkutan maupun yang masuk dari luar tubuh organisasi itu.
- Pola jalur informasi, arus informasi,dan keputusan-keputusan yang di ambil dalam organisasi atau korporasi yang bersangkutan.
Faktor-faktor tingkat fungsionalisasi unit dikumentasi:
- Adanya kesiapan dan kapasitas unit dokumentasi tersebut dalam turut menunjang tercapainya pelaksanaan tugas.
- Sikap dan orientasi pimpinan organisasi atau korporasi yang bersangkutan.
Rangsangan untuk desentralisasi
Terjadi
diferensiasi dalam unit dokumentasi agar subunit-subunit utamanya mampu
menghadapi dan melayani lingkungan-lingkungannya. Artinya unit pusat
dokumentasi itu berusaha seoptimal mungkin menghadapi dirinya sesuai dengan
gerk perkembangan srtuktur organisasi atau korporasi.
Contoh terjdinya
proses desentralisasi misalkal LIPI, Pertamina, PT Nartano, dan BKS Penfin
- KOLEKSI SUMBER INFORMASI UNIT DOKUMENTASI
Isi koleksi suatu pusat unit dokumentasi ialah semua dokumen yang
erat kaitannya dengan tujuan dan program kerja lembaga organisasi yang di
layaninya. Ada baiknya bila kita memandang suatu organisasi iu sebagai suatu
badan yang dapat di tinjau dari enam dimensi yang saling bergantung atara yang
satu dengan yang lainya, yakni lingkungan temat ia hidup, strategi yang telah
dan akan di tetapkan, prigram yang akan di jalankan, struktur organisasinya,
prilaku yang terjadi di organisasi itu, dan teknologi yng di terpkan.
Informasi apasaja yang di butuhkan oleh suatu organisasi tersebut
dari keenam dimensi tersebut:
- Dimensi lingkungan
- Dimensi strategi
- Dimensi program
- Dimensi struktur organisasi
- Dimensi prilaku
- Dimensi teknologi
- SISTEM JARINGAN INFORMASI
Jaringan adalah
kombinasi hardware, software, dan pengkabelan (cabling), yang secara
bersama-sama memungkinkan berbagai peranti komputasi untuk berkomunikasi satu
sama lain.
Pengertian Teknologi
Informasi Menurut TI dapat diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk
menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. Teknologi
Informasi atau IT (Information Technology) merupakan mata rantai dari
perkembangan SI (Sistem Informasi). Kalau dilihat dari susunan kata, yakni kata
teknologi dan informasi, maka teknologi informasi dapat diartikan sebagai hasil
rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke
penerima Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang merupakan suatu
kesatuan. Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya
berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang
dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “SYSTEM”, yang mempunyai
satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang
tidak terpisahkan.
Sistem
Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitasatau alat teknologi, media,
prosedur dan pengendalian yangbermaksud menata jaringan komunikasi yang
penting,proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantumanajemen
dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang
tepat
Jaringan Perpustakaan adalah suatu
sistem hubungan perpustakaan, memerintahkan atau struktur menurut berbagai
bentuk perjanjian, melalui komunikasi yang berkelanjutan dapat mengambiltempat
dan dengan cara yang bibliografi dan informasi lainnya, bahan dokumenter, dan
keahlian,dari jenis dan ke Gelar disepakati, dan dikirimkan. Jaringan
Perpustakaan adalah organisasi formal, terdiri dari anggota perpustakaan yang
memiliki beberapa tujuan bersama, dan bahwa mewujudkan tujuan sebagian
melalui ketergantungan padateknologi komputer dan telekomunikasi Perpustakaan
koperasi: kadang-kadang digunakan sebagai pengganti jaringan untuk menyiratkan
bahwadan usaha yang lebih luas dan tidak selalu menggunakan fasilitas komputer
atau telekomunikasi untukmemenuhi tujuan.Informasi jaringan terdiri dari
kelompok individu atau organisasi yang bertukar informasi dalam berbagaibentuk
tetapi pada basis reguler dan terorganisasi.
Norma prilaku dan kehidupan sistem jaringan
- Cenderung memperketat pelaksana norma-norma jika hal itu menjamin tercapainya kesuksesan dan kelangsungan hidupnya.
- Menetapkan norma-norma prilaku secara tegas apabila di pandang hal itu memang merefleksikan keinginan-keinginan para pemuka atau para anggota yang berpengaruh dalam sistem jaringan yang bersangkutan.
- Sistem akan emerapkan suatu norma secar ketat apabila ternata bahwa sisem itu pernah mengalami suatu peristuwa kritis dalam perjalanan hidupnya, sehingga di pandang perlu adanya norma tertentu untuk di pegang teguh oelh semua anggotanya.
- Norma di terapkan secara ketat karea secara kebetulan ada suatu pernyataan yang terang-terangan dari seseorangtokoh maupun dokumentalis yang berpengaruh.
- Keputusan-keputusan yang di ambilsecara bersama dan denga sadar menyebabkan para anggota sisem jaringan memegang teguh norma-norma prilaku yang bersangkutan.
- Norma sistem jaringan informasi akan di perkuat apabila dipandang bahwa hal itu akan dapat memperkuat dan memppertegas peran-peran khusus anggotanya secara individu.
Implikasi norma dalam sistem jaringan informasi
Keefektifan suatu
sistem jaringan informasi tergantung pada 3 faktor yaitu:
- Norma yang ada di dalam sistem
- Tingkatan kekohesifan para nggota pada sistem
- Sikap pihak penelola sistem
Tingkatan kokohesifan suatu kelompok kerja di tentukan oleh:
- Tujuan bersama yang ada
- Persamaan dalam sikap dan sistem nilai di kalangan para naggotanya
- PENGORGANISASIAN DOKUMEN
Secara sederhana,
organisasi dokumen bisa diartikan sebagai suatu alat , wadah atau aktivitas kerjasama
untuk mengatur dokumen-dokumen yang ada untuk mencapai tujuan bersama dengan
pola tertentu yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik.
Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi
yang dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi
fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan
sebagainya.
Manfaat
pengorganisasian dokumen:
- Terpeliharanya dengan baik
- Tersusun secara sistematis
- Mudah di mengerti dan di gunakan
- Terjamin konsistensinya
- Bersifat ekonomis
Bentuk fisik sumber informasi
- Buku, mencakup buku referensi, handbook, serta laporan-laporan yang telah di jilid.
- Manuskrip atau naskah
- Pampflet, brosur leaflet
- Majalah atau terbitan berkala
- Film
- Filmstrip
- Slide atau microfiche
- Foto, gambar, grafik, peta
- Tape, video-tepe
- Surat-surat
Proses penglohan dokumen
Ada
beberapa yang harus di kerjakan dalam pengolahan dokumen-dokumenyang masuk ke
dalam unit atau pusat dokumentas, mulai dari pemeriksaan atas dokumen-dokumen
tersebut sampai mereka tersusun pada masing-masing tempat penyimpanan dokumen
menurut jenisnya masing-masing. Urutan langkahlangkah tersebut adalah sebagai
berikut:
Pemeriksaan atas dokumen yang masuk
Semua
data yang masuk akan di periksa dengan seksama untuk mengeathui:
- Dikumen tersebut sesuai dengan yang di pesan atau di butuhkan oleh organisasi atau badan korporasi yang bersangkutan
- Kondisi dokumen tersebut baik
- Sortirlah dokumen-dokumen yang masuk menurut kelompok jenisnya
Inventaris dokumen
Pada
dasarnya semua dokumen yang masuk harus di inventarisasi, kecuali jenis bahan
pustaka kategori ephemeral materials yang tidak membutuhkan proses tersebut.
Langkah-langkah
inventaris dokumen:
- Semua jenis dokumen di beri cap istansi atau organisasi yang bersangkutan
- Pada sisi sebelah kanan halaman judul hendaknya di erakan cap agenda; tanggal, nomer induk, dan keterangan lainya
- Registrasikan dokumen tersebut
Pembuatan katalog, indeks dan abstraki
Setelah
inventaris lalu di lanjutkan lagi dengan pembuatan katalog, indeks dan abstrak
agar tercipta alat-alat bantu bagi penelusuran informasi, alat-lat bantu
penelusuran ini harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:
- Memudahkan indifidu mencari informasi yang di perlukan
- Model maupun format yang di pakai harus konsisten dan di pakai dalam dunia dokumentasi
- Terminologi yang di pakai dalam deskripsi alat bantu tersebut harus lazim di pergunakan dalam bidang ilmu dan teknologi
- Alat-ala antu tersebut harus mudah terjangkau oleh peneliti, manajer dan eksekutif dan para pemaki jasa informasi lainnya
- Unsur ekonominya tinggi
Pembuatan katalog, indeks dan abstraksi benar-benar
relavan di lakukan sebagai berikut:
- Bila dokumen berupa buku da sejenisnya mak ade berapa langkah yakni:
1.1 klasifikasi menurut sistem
1.2 buatkan katalognya
1.3 tentukan rujukan-rujukan yang di perlukan
1.4 melengkapi dokumen yang bersangkutan denga
label, data slipe, kartu dan kantunga untuk mencatat tanggal peminjaman atau
pengembalian
- Bila dokumen berupa pamflet, brosur, leaflet, manuskrip yang belum terjilid, surat-surat, foto gambar dan sejenisnya, maka pengelolahanya di susun dalam vertical file cabinet dengan menggunakan foldermap.
- Bila dokumen tersebut berupa majalah maupun surat kabar, setelah inventaris perlu di lakukan pengolahan sebagai berikut:
3.1 periksa
dahulu apakah ada artikel-artikel yang perlu di dokumentasikan kepada
klien-klien yang berkepentingan atasnya.
3.2 Periksa majalag atau surat kabar tersebut
apakah ia termasuk media yang telah ada indeksnya sehingga tidak perlu lagi di
buat indeks
3.3 Pajangkan pada rak atau stand
3.4 Lalu
simpan dokumen pada file masing-masing
- Dokuen berupa hasil penelitian, rapat, seminar dan kongres di kelola sebagaimana dokumen berupa buku perlu di buatkan abstraksinya yang bersifat deskriptif, analisis, ataupun evaluatif.
- PELAYANAN INFORMASI
Bahwa layanan perpustakaan pada
umunya lebih banyak menitik beratkan kepada penyampaian dokumen atau bukunya
secar fisik, sedangkan layana suatu unit atau pusat dokumentasi seyogyanya
lebih banyak memberikan tekanan kepada penyampaian informasinya. Beberapa
bentuk layanan informasi yang biasa di lakukan oleh unit atau pusat
dokumentasi:
Pelayana referensi
Layanan Referensi
adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di perpustakaan yang khusus
melayankan atau menyajikan koleksi referensi kepada para pemakai atau pengunjung
perpustakaan. Layanan referensi merupakan salah satu jasa perpustakaan yang
disediakan bagi pengguna untuk menemukan informasi yang dibutuhkannya. Suatu
kegiatan pelayanan untuk membantu para pemakai pengunjung perpustakaan menemukan
informasi dengan cara: Menerima pertanyaan-pertanyaan dari para pemakai atau pengunjung
perpustakaan dan kemudian menjawab dengan menggunakan koleksi referensi; Memberi
bimbingan untuk menemukan koleksi referensi dan mencari informasi yang
dibutuhkan; Memberi bimbingan kepada para pemakai tentang penggunaan bahan
pustaka koleksi referensi. Menurut William
A. Katz mengatakan bahwa fokus dari layanan referensi adalah pada
pemberian jawaban atas pertanyaan referensi atau pencarian informasi.
Current Awareness Services
Ini merupaka sekelompok
layanan yang di lakukan oleh suatu unit atau pusat dokumentasi yang tujuannya
memberitahukan tentang teresediaan informasi terbaru dan Selected Destimination
Information (SDI) atau kesediaan informasi terpilih dan mutakhir bagi para
klien. Pengetahuan atau informasi terbaru dan paling up to date bisa diperoleh
dengan layanan tersebut.
Layana bibliografi
Layanan
bibliografi yaitu digunakan untuk membantu para apemakai jasa layanan informasi
dalam upaya mencari atau menelusuri informasi dengan cepat dan tepat, maka ia
harus memiliki karasteristik sebagai berikut:
- Di sususn secara alfabetis
- Di berikan keterangan teantang lokasi tempat dokumen tersebut berada
- Di lengkapi degan rujukan-rujukan
- Bibliografi di masukan dalam jenis bibliografi khusus yang di terbitkan secara berkala
Penyediaan fasilitas dalam layanan
informasi
Sutu unit dokumentasi yang memberikan
layanan informasi ke para pemakai jasa layananya dengan baik pasti menyedikan
beberapa jenis fasilitas layanan:
- Fasilitas komputer
- Fasilitas terjemahan
- Fasilitas reproduksi atau fotokopi
JUDUL : DARI
DOKUMENTASI KE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengarang : Soejono
Trimo, Mls
Penerbit : Bandung:
Remadja Karya, 1987
- HAKIKAT INFORMASI
Menirut Mrtino (1968)
esensi suatu informasi merupakan suatu produk atau hasi dari suatu proses, maka
dari itu informasi di defenisikan sebagai secercah pengetahuan yang berisi
suatu unsur kejutan. Jika menurut Devis (1974) informasi adalah data yang telah
di proseske dalam suatu bentuk yang memberikan artikepada yang menerimanya dan
mengandung nilai yang benar-benar tampak bagi pengambilan putusan-putusan pada
masan kini maupun yang akan datang.
Perbedaaan interpretasi
Mason
dan mitroff (1973) telah mengemukakan pendapat mereka bahwa sistem informasi
itu melayani para pemakai jasa layanan yang masing-masing memiliki suatu gaya
kignitifnya sendiri-sendiri yang menghadapi suatu masalah pengambilan keputusan
tertentu dalam suatu kondisi atau posisi organisasi tertentu pula. Tiga faktor
yang mempengaruhi penilaian seseorang tergadap informasi:
- Peta atau gaya kognitif orang yang bersangkutan
- Karakteristik masalah yang di hadapi dalam pengambilan keputusannya
- Kondisi atau posisi organisasinya
Perbedaan pengambilan
keputusan yaitu, pengambilan keputusan bergaya analitis denga mereka dengan
mereka yang bergay heuristis. Mereka yang terbilang bergaya analitis lebih
banyak memperhatikan informasi yang sifatnya kuantitatif, sedangkan yang
bergaya heuritis lebih menaruh minat padakonsep-konsep yang lebih luas dan
lebih bersifat intuisi.
Menurut Lucas, interprestasi
seseorang atas suatu informasi di
pengaruhi oleh faktor-faktor pribadi (personal) individu tersebut serta situasi
tempat individu itu berada.
Perlunya readers’ profile cards
Para dokumentalis haris
mengenal manyarakat pemakai yang bertujuan untuk, agar dokumentasi dapat
mengantisipasi jenis dan tingkatan-tingkatan informasi yang bagaimana yang
memang akan diminta atau di cari oleh para kliennya. sudah seharusnya para
dikumentalis mengetahui dan memahami bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan
informasi yang berbeda-beda, jadi sudah selayaknya suatu unit atau pusat
dokumentasi memiliki suatu file yang di dalamnya di susun suatu kartu yang
memuat data-data tentang para pemakaijasa layanannya (pada umumnya di sebut sebagai
readers’ profile cards). Dari data itulah dapat di ketahui antara lain:
- Nama lengkap si pemakai jasa layanan informasi
- Alamat dan nomor telepon yang bersangkutan
- Apa jabatan dan posisinya dalam organisasi atau korporasinya
- Tingkat pendidikan atau keahlian
- Bidang amenjadi minat atau perhatiannya dalam rangka tugas atau pekerjaanya
- Bentuk sajian informasi yang di sukainya
- Sumber data atau informasi yang di utamakannya
- PROSEPENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses pengambilan
keputusan adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan
alternatif-alternatif jawaban atau pemecahan suatu masalah yang di alamnya di
pertimbangkan keuntungan-keuntungan serta resiko-resiko yang di kandung dalam
seiap alternatif pemecahan masalah tadi. Tujuannya adalah memilih diantara
elternatf-alternatif itu yang paling mungkin di implementasikan sesuai dengan
kemampuan dan sumber-sumber yang tersedia dalam suatu organisasi atau
departemen atau bagian seksi yang bersangkutan.
Jenis-jenis keputusan:
- Keputusan kategori strategic planning, yang di dalamnya si pengambil keputusan itu mengembangkantujuan-tujuan yang akan di capai dan mengatur pengalokasia sumberdaya, dana, dan waktu dalam usahanya mencapai tujuan itu.
- Keputusan manajerial (khususnya pengendalian), dan aia mengenai pendaya gunaan sumber (daya, dana dan waktu) dalam organisasi yang sering mencakup problema-problema yang berkaitan dengan masalah personel dan finansial.
- Keputusan yang menyangkut pengendalian operasional yang berhubungan dengan penanganan-problema-problema yang timbul dari hari-kehari yang berpengaruh pada jalannya organisasi atau korporasi.
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusan menurut
simon (1965):
- Intelligence, memutuskan adanya masalah tau identifikasi masalah
- Design, si pengambil keputusan berusaha mengembangkan alternatif bagi pemecahan masalah tersebut
- Choice, si pengambil keputusan memilih salah satu dari solusi-solusi yang ada
- Implementation, si pengambil keputusan (manajer)berusaha keras agar keputusannya dapat di jalankan sepenuhnya
Model pengambilan keputusan menurut mintzberg
(1976):
- Identifikasi masalah
- Pengembangan maslah yang di sebrangi dengan pengumpulan data dan fakta serta formulasi alternatif-alternatif
- Seleksi alternatif atau strategi
Dalam model ini terapat 7 aktifitas
rutin yang terdiri atas:
- Pengenalan atau pemahaman masalah yang di hadapi
- Penyelesaian alternatif-alternatif
- Penilaian
- Analisis
- Tawar-menawar
- Diagnosis, penelusuran atau pemilihan
- Pendesainan serta pemberian wewenang
- DARI DATA MENJADI INFORMASI
Data dalah fitur (angka-angka)
yang belum bearti bila belum di garap dalam suatu struktur atau sisiem tertentu dalam suatu media
tertentu untuk memebentuk suatu ide,teori,konsep dan setersusnya dapat di
mengerti. Karena ia adalah fitur (angka atau bilangan), maka ia dapat di
gunakan untuk menyatakan, misalnya, jumlah uang, jumlah atau keadaan fasilitas,
jumlah satuan baranga, orang dan seterusnya. Selain itu agar data menjadi
informasi ia harus di proses melalui suatu penyelesaian yang cermat (dengan
memeperhatikan, anatara lain, faktor-faktor kmutakhirannya, releansinya,
kebenarannya, dan seterusnya).
Sebuah contoh
Seorang manajer sedang
menghadapi masalah yang di timbulkan oleh karyawannya (wanita), karena pekerjaanya kurang memuaskan, beberapa
cara telah di tempuh tapi hasilnya belum tampak. Di mana sebenarnya leak
masalah nya?
Mak akata lain jenid
data apa yang harus di cari oleh dokumentalis dan bagaimana cara menyajikannya?
Yang pertama ialah
menganalisis permasalahan tersebut, dari kajian itu ternyata ada dua variabel,
kedua variabel itu faktor-faktornya adalah:
- Variabel 1: pekerja wanita itu, dan faktor-faktor yang berpengaryh terhadapnya adalah:
1.
Jenis
kelaminnya
2.
Tingkat
pendidikannya
3.
Kepribadiannya
4.
Umurnya
5.
Statisnya
(nikah atau belum)
6.
Interaksi
sosialnya
- Variabel 2: produktifitas kerjanya, dan faktor-faktor yang berpengaruh atasnya adalah:
1.
Gaya
kepemimpinan yang tampak olehnya
2.
Isi
dan konteks pekerjaannya
3.
Sisitem
imbalan yang tersedia
4.
Fasilitas
yang tersedia
Selain dua variabel
tersebut si sokumentalis harus menelusuri data-data yang memang relavan dengan
mereka, yang tersedia maupun yangdapat di carikandari pusat informasi lainny.
Lalu data-data tersebut dapa di sususn dalam tabel. Dengan format informasi
tersebut si manajer dapat memahami secara lansung apa yang sebenarnya menjadi
inti permasalahan yang sedang di
hadapinya itu.
- SUDAH SIAPKA KE KOMPUTER-BASED INFORMATION SYSTEM
Jika membahas judul di
atas maka akan uncul pertanyaan, bagaimanakak pesawat komputeritu akan di
pasang dalam organisasi atau korporasi?, dan mampukah kompeter dan file-file terbatas sedewa ini.
Pemasangan instalasi komputer bertujuan agar tercapai ingkat efesiensi dan
kapasitas pemrisesan informasi yang setinggi mungkin sesuai dengan oleh pihak
manajemenmaupun para pemakai jasa layanan informasi liannya.
Jenis keputusan dan kemampuan komputer
Jenis keputusan yang di
ambil oleh manajer:
- Keputusan yang berupa perencanaan
- Keputusan yang berkaitan dengan usaha pengendalian
- Keputusan-kepusan pengendalian oprasional
Mesin-mesin kompeter
memang amat sanangat nermanfaat bagi kelancaran kerja pegawai, namun mereka
kurang banyak bermanfat bagi sektor-sektor lainnya. Hasil studi yang di
kerjakan oleh Lucas (1974) telah menunjukan bahwa sistem informasi yang komputer-based itu hanya bermanfaat bagi
para pegawai dan strata bawahan, para pengawas, dan para akuntan.
Implikasinya pada unit atau pusat
dokumen
Keterbatasan komputer
ada dalam dua hal yaitu:
- Jika kepuusan yang di ambil lebih banyak menuntut ketrampilan dalam the art of management dari pada management science yang lebih mengutamakan aspek-aspek yang rasional dan menentukan alternatif-alternatif jawaban atau pemecahan atas suatu masalah.
- Bila masalah itu sifatnya khas organisasi atau korporas yang bersangkutan sehingga keputusan untuk itu belum struktural.
Kelemahan suatu unit pusat dokumentasi
bila di bandingkan dengan suatu sistem informasi yang telah computer-based
adalah:
- Dalam waktu pelayanan
- Adanya layanan time sharing dari fasilitas komputer
- Lazimnya suatu pusat dokumentasi kurang lengkap koleksinya tentang keputusan-kepuusan yang telah terstruktur.
Untuk menutupi
kelaman-kelemahan inilah maka memang ada kecenderungan pada waktu sekarang
untuk untuk melengkapi unit atau pusat dokumentasi dengan fasilitas komputer.
- HARUSKAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (MIS) DIASSOSIAKAN DENGAN KOMPUTER
Sistem manajemen
terdiri atas tiga kata, yakni sistem, informasi danmanajemen, yang secara
keseluruhan memberikan arti dan manfaat tentu kepada semua tingkatan manajemen
suatu organisasi atau korporasi dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam
pengendalian produkdari implementasi keputusan tadi. Sistem itu sendiri di
artikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen yang saling
berhubungan erat menurut suatu rencana tertentu upaya pencapaian suatu atau
beberapa tujuan tertentu. Kecuali komponen itu memiliki sifat saling
bergabntung satu sama lainnya dalam proses penyelesaian tugasnya.
Maka sesuai dengan
pengertian tadi sisitem informasi dalam suatu organisasi atau korporasi:
- Bila di tinjau secara mikro dapat terdiri atas unit-unit arsip, dokumentasi, perpustakaan, dan unit kompter yang semuanyamerupakan sumberinforasi bagi oraganisasi atau korporasi atau,
- Bila di tinjau secara mikro komponen itu dapat terdiri atas tenaga manusia, perlengkapan atau peralatan yang di gunakan dan sumber-sumber informasi.
Sisitem adalah suatu
kesatuan kerja yang mampu memberikan informasi secara capet dan tepat kepada
para pemakai jasa informasi, dan mereka itu terdiri atasunit arsip,
dokumentasi, perpustakaan, plus komputer.
Manajemen adalah suatu
proses yang jelas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
pengomandoan, dan pengendalian yang di jalankan untuk menetapkan dan mencapai
tujuan-tujuan tertentu.
Enam aspek
aktivitas manajemen:
- Aspek oprasional
- Aspek empiris
- Aspek prilaku manusia
- Aspek sisitem sosialnya
- Teori pengambilan keputusan
- Pengkajian-pengkajian cara matematisnya
Perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal kegiatan akan menentukan sasaran
yang akan dicapai, tindakan yang akan dilakukan, bentuk organisasi yanh tepat
dan orang-orang yang bertanggung jawab atas suatu kegiatan. Planning (perencanaan), menentukan tujuan untuk kinerja organisasi
dimasa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah-langkah perencanaan perpustakaan adalah penetapan visi,
misi, tujuan, identifikasi kekuatan dan kelemahan, dan memahami peluang dan
ancaman.
Prinsip-prinsip
perencanaan:
- Efisiensi kontribusinya
- Faktor waktu yang memadai
- Alternatif-alternatif rencana yang ada
- Keluesan rencana
- Faktor pembatas memahami faktor yang rawan dan jalan keluarnya
Budgeting
Anggaran perpustakaan diperlukan untuk menghidpi dan mengembangkan
aktivitas perpustakaan. Budgeting merupakan rencana fiansial, dan sebagai suatu
alat manajemen ia memberi batasan-batasan dalam organisasi atau korporasi,
hingga di mana segala aktifitas dapat di jalankan dalam upaya mencapai tujuan
akhir yang di hrapkan.
Penyusunan
anggaran yang jelas merupakan keharusan.
Adanya anggaran diharapkan mampu berfungsi sebagai:
(a) Alat perencanaan
Perencanaan dan
pengambilan keputusan suatu langkah mendatang memerlukan perhitungan yang
matang untuk mengetahui kelayakannya, baik dari sgi segi ekonomi maupun segi
opersional. Anggaran yang menunjukan ketidaklayakan harus diubah sedemikian
rupa dan didesain agar sesuai dengan keinginan.
(b) Alat koordinasi (coordinating)
Koordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan
jalan menghubungka, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga
terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Dalam penyusunan
perencanaan, akan terkait berbagai bidang, bagian, dan unit dalam suatu
lembaga. Apabila terjadi ketidaksesuaian antar bidang atau unit kerja dapat
dirundingkan kembali bagaimana baiknya.
(c) Alat pengendalian
Salah satu tujuan
pengendalian adalah agar sasaran yang ditetapkan dapat dicapai. Oleh karena
itu, dengan memperhatikan anggaran dan realisasinya akan lebih muda diketahui
jika terdapat penyelewengan. Dengan demikian, agar segera diadakan peringatan
dan pembetulan, yakni dengan mengatur langkah-langkah yang sesuai.
(d) Menetapkan standar kegiatan yang akan dilaksanakan
Dengan anggaran yang
sudah pasti, seluruh kegiatan dalam perpustakaan dapat segera dilaksanakan
sesuai perencanaan karena jaminan biaya. Bagaimanapun bagusnya program, apabila
tidak ada anggarannya, maka program itu akan tersendat-sendat.
Peran-peran interpersonal
Peran Interpersonal yaitu
hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi :
- Figureheadatau Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader atau Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan atau bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison atau Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
Peran Informasi manajer
Adalah peran dalam mengatur
informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi. peran
dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima
informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi
keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah manajer
sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
informasi yang dimilikinya, meliputi:
- Monitor atau Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator atau Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson atau Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
Peran Dalam Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan
baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain,
meliputi:
- Entrepreneur atau Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler atau Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator atau Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator atau Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.
- MARI MENGENAL CARA KERJA KOPUTER
Ketika
kita berbicara masalah cara kerja
komputer, maka kita harus mengenal sistem komputer pada
umumnya. Sistem komputer adalah suatu kumpulan dari beberapa elemen seperti
perangkat keras, perangkat lunak dan penggunanya yang berinteraksi untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan. Jadi cara kerja komputer sangat ditentukan
dari kinerja ketiga elemen yang disebutkan diatas. Jika antara satu dengan
lainnya tidak ada interaksi, maka komputer tidak akan bekerja secara normal
atau bahkan tidak bekerja sama sekali.
Perangkat
Lunak (software) merupakan suatu program yang dibuat oleh pembuat
program untuk menjalankan perangkat keras komputer. Perangkat Lunak
adalah program yang berisi kumpulan instruksi untuk melakukan proses pengolahan
data. Software sebagai penghubung antara manusia sebagai pengguna
dengan perangkat keras komputer, berfungsi menerjemahkan bahasa manusia ke
dalam bahasa mesin sehingga perangkat keras komputer memahami keinginan
pengguna dan menjalankan instruksi yang diberikan dan
selanjutnya memberikan hasil yang diinginkan oleh manusia tersebut.
Pengertian dari hardware
atau dalam bahasa indonesianya disebut juga dengan nama perangkat keras
adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya bisa
dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang
berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi. Hardware
dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang
juga disebut dengan dengan istilah instruction set. Dengan adanya perintah yang
dapat dimengerti oleh hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat melakukan
berbagai kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah.
Secara fisik, Komputer
terdiri dari beberapa komponen yang merupakan suatu sistem. Sistem adalah
komponen-komponen yang saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Apabila
salah satu komponen tidak berfungsi, akan mengakibatkan tidak berfungsinya
suatu komputer dengan baik. Komponen komputer ini termasuk dalam kategori
elemen perangkat keras (hardware).
Model dasar mesin komputer
1. Pemroses
- Berfungsi untuk mengendalikan operasi komputer dan melakukan fungsi pemrosesan data.
- Pemroses melakukan operasi logika dan mengelola aliran data dengan membaca instruksi dari memori dan mengeksekusinya.
- Langkah kerja pemroses :
- Mengambil instruksi biner dari memori
- Mendekode instruksi menjadi aksi sederhana
- Melakukan aksi
- 3 Tipe operasi komputer :
- Operasi aritmatika (ADD, SUBSTRACT, MULTIPLY, DIVIDE)
- Operasi logika (OR, AND, XOR, INVERTION)
- Operasi pengendalian (LOOP, JUMP)
- Pemroses terdiri dari :
- ALU (Aritmatic Logic Unit), berfungsi untuk melakukan operasi aritmatika dan logika
- CU (Control Unit), berfungsi untuk mengendalikan operasi yang dilaksanakan sistem komputer.
- Register-register, berfungsi untuk :
- Membantu pelaksanaan operasi yang dilakukan pemroses
- Sebagai memori yang bekerja secara cepat, biasanya untuk tempat operand-operand dari operasi yang akan dilakukan.
- Terbagi menjadi register data dan register alamat.
- Register data terdiri dari general dan special purpose register.
- Register alamat berisi :
- Alamat data di memori utama
- Alamat instruksi
- Alamat untuk perhitungan alamat lengkap
- Contoh : register indeks, register penunjuk segmen, register penunjuk stack, register penanda (flag)
- Pemroses melakukan tugasnya dengan mengeksekusi instruksi-instruksi di program dengan mekanisme instruksi sebagai berikut :.
- Pemroses membaca instruksi dari memori (fetch)
- Pemroses mengeksekusi instruksi (execute)
- Eksekusi program berisi pengulangan fetch dan execute. Pemrosesan satu instruksi disebut satu siklus instruksi (instruction cycle).
2. Memori
- Berfungsi untuk menyimpan data dan program
- Biasanya volatile, tidak dapat mempertahankan data dan program yang disimpan bila sumber daya energi (listrik) dihentikan.
- Konsep program tersimpan (stored program concept), yaitu program (kumpulan instruksi) yang disimpan di suatu tempat (memori) dimana kemudian instruksi tersebut dieksekusi.
- Setiap kali pemroses melakukan eksekusi, pemroses harus membaca instruksi dari memori utama. Agar eksekusi dilakukan secara cepat maka harus diusahakan instruksi tersedia di memori pada lapisan berkecepatan akses lebih tinggi. Kecepatan eksekusi ini akan meningkatkan kinerja sistem.
- Hirarki memori berdasarkan kecepatan akses :
- Register (tercepat)
- Cache memory ; Memori berkapasitas terbatas, berkecepatan tinggi yang lebih mahal dibanding memori utama. Cache memory adalah diantara memori utama dan register, sehingga pemroses tidak langsung mengacu memori utama tetapi di cache memory yang kecepatan aksesnya lebih tinggi.
- Main memory
- Disk cache (buffering) ; Bagian memori utama untuk menampung data yang akan ditransfer dari/ke perangkat masukan/keluaran dan penyimpan sekunder. Buffering dapat mengurangi frekuensi pengaksesan dari/ke perangkat masukan/keluaran dan penyimpan sekunder sehingga meningkatkan kinerja sistem.
- Magnetic disk
- Magnetic tape, optical disk (paling lambat)
3. Perangkat Masukan dan Keluaran (I/O)
- Adalah perangkat nyata yang dikendalikan chip controller di board sistem atau card.
- Controller dihubungkan dengan pemroses dan komponen lainnya melalui bus.
- Controller mempunyai register-register untuk pengendaliannya yang berisi status kendali.
- Tiap controller dibuat agar dapat dialamati secara individu oleh pemroses sehingga perangkat lunak device driver dapat menulis ke register-registernya sehingga dapat mengendalikannya.
- Sistem operasi lebih berkepentingan dengan pengendali dibanding dengan perangkat fisik mekanis
- Perangkat I/O juga memindahkan data antara komputer dan lingkungan eksternal.
- Lingkungan eksternal dapat diantarmuka (interface) dengan beragam perangkat, seperti :
- Perangkat penyimpan sekunder
- Perangkat komunikasi
- Terminal
4. Interkoneksi antar Komponen
- Adalah struktur dan mekanisme untuk menghubungkan antar komponen dalam sistem komputer yang disebut bus.
- Bus terdiri dari tiga macam, yaitu :
- Bus alamat (address bus) ; Berisi 16, 20, 24 jalur sinyal paralel atau lebih. CPU mengirim alamat lokasi memori atau port yang ingin ditulis atau dibaca di bus ini. Jumlah lokasi memori yang dapat dialamati ditentukan jumlah jalur alamat. Jika CPU mempunyai N jalur alamat maka dapat mengalamati 2 pangkat N (2N) lokasi memori dan/atau port secara langsung.
- Bus data (data bus) ; Berisi 8, 16, 32 jalur sinyal paralel atau lebih. Jalur-jalur data adalah dua arah (bidirectional). CPU dapat membaca dan mengirim data dari atau ke memori atau port. Banyak perangkat pada sistem yang dihubungkan ke bus data tetapi hanya satu perangkat pada satu saat yang dapat memakainya.
- Bus kendali (control bus); Berisi 4-10 jalur sinyal paralel. CPU mengirim sinyal-sinyal pada bus kendali untuk memerintahkan memori atau port. Sinyal bus kendali antara lain :
- Memory read ; Untuk memerintahkan melakukan pembacaan dari memori.
- Memory write ; Untuk memerintahkan melakukan penulisan ke memori.
- I/O read ; Untuk memerintahkan melakukan pembacaan dari port I/O.
- I/O write ; Untuk memerintahkan melakukan penulisan ke port I/O.
- Mekanisme pembacaan ; Untuk membaca data suatu lokasi memori, CPU mengirim alamat memori yang dikehendaki melalui bus alamat kemudian mengirim sinyal memory read pada bus kendali. Sinyal tersebut memerintahkan ke perangkat memori untuk mengeluarkan data pada lokasi tersebut ke bus data agat dibaca CPU.
- Interkoneksi antar komponen ini membentuk satu sistem sendiri, seperti ISA (Industry Standard Architecture), EISA (Extended ISA) dan PCI (Peripheral Component Interconnect).
- Secara fisik interkoneksi antar komponen berupa “perkawatan”.
- Interkoneksi memerlukan tata cara atau aturan komunikasi agar tidak kacau (chaos) sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.
Sarana untuk masukan
1.
Pita kertas
2.
Kartu berlubang
3.
Key-to-tape dan
key-to-disk
4.
Magbetic-ink character recignition
(MIRC)
5.
Mark-sensing
6.
Pesawat pembaca karakter
7.
Aneka ragam jenis
terminal
Sarana untuk keluaran
- Paper tape
- Kartu punch
- Mesin cetak baris
- Computer output to microfilm (COM)
- Audio response
- Terminal-terminal
Mini komputer
Mini komputer adalah mesin komputer yang
harganya murah yang hanya mampu menangani sejumlah kata yang terbatas, hanya
bsa 18 bit.
- SISITEM FILING DATA
Adalah metode untuk memberi nama pada berkas dan meletakkannya pada media
penyimpanan. Semua sistem operasi mulai dari dos,
windows, macintosh dan turunan unix
memiliki sistem berkas sendiri untuk meletakkan file dalam sebuah struktur
hirarki. Contoh dari sistem berkas termasuk di dalamnya fat, ntfs,
hfs dan hfs+,
ext2,
ext3,
iso 9660,
ods-5,
dan udf.
Beberapa sistem berkas antara lain juga journaling file system atau versioning file system. Sistem berkas juga menentukan
konvensi penamaan berkas dan peletakan berkas pada stuktur direktori.
Serial
acsess
Ia merupakan suatu susunan yang di
lakukan secara betrurut-turut di bawah kata-kata kunci dari data atau rekaman.
Pengorganisasian
secara sekuensial
adalah penyusunan Berkas atau file yang disusun sedemikian
rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung)
atau kombinasi keduanya, direct dan sequential.
Pengorganisasian
secara acak
Dalam metode ini kunci rekaman
ditransformasikan ke alamat penyimpanan dalam media fisik secara acak (random).
Metode ini akan menimbulkan beberapa masalah, yaitu adanya alamat yang muncul lebih
dari satu kali, dan ada alamat yang tidak pernah muncul sama sekali.
Permasalahan seperti ini diatasi dengan teknik overflow location, yaitu dengan
menggunakan alamat yang ada disampingnya.
Index Sequential File
merupakan
perpaduan terbaik dari teknik Sequential dan random file. Pada teknik
penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian
dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer
(penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya.
Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau
recordkey ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil.
Chained file
Suatu
bentuk tata rekama data-data dalam suatu file tanpa mempedulikan urutan fisik
data-data yang di rekan tersebut.
JUDUL
: BUKU PEDOMAN PERPUSTAKAAN DINAS
DEPARTEMEN AGAMA R.I
Pengarang
: Departemen Agama R.I
Penerbit
: Jakarta, 2011
BAB
II
A.
JENIS-JENIS PERPUSTAKAAN DI
INDONESIA
1.
Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia, selanjutnya disebut Perpustakaan Nasional, adalah Lembaga Pemerintah
Non Departemen (LPND) yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
berkedudukan di Ibukota Negara.
2.
Perpustakaan Provinsi adalah
Lembaga Teknis Daerah Bidang Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah Provinsi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan
perpustakaan di wilayah provinsi serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada
masyarakat.
3.
erpustakaan Perguruan
Tinggi Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di
lingkungan Perguruan Tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi
dengan Perguruan Tinggi, dengan tujuan utama membantu Perguruan Tinggi mencapai
tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia yaitu dikenal dengan nama Tri
Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).
Yang termasuk perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu perpustakaan jurusan,
fakultas, universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademik.
4.
Perpustakaan Sekolah adalah
perpustakaan yang tergabung dalam sebuah sekolah yang dikelola oleh sekolah
yang bersangkutan untuk mencapai tujuan pendidikan secara umum. Perpustakaan
sekolah termasuk didalamnya yaitu: 1. Perpustakaan Taman Kanak-kanak. 2.
Perpustakaan SD. 3. Perpustakaan SLTP. 4. Perpustakaan SLTA.
5.
Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum
dengan tujuan melayani masyarakat umum.
6.
Perpustakaan Khusus Perpustakaan khusus adalah perpustakaan
yang diselenggarakan oleh kantor atau instansi yang tujuannya adalah untuk
untuk menunjang kegiatan kantor atau instansi dimana perpustakaan itu berada.
B.
TUGAS DAN FUNGSI PERPUSTAKAAN DINAS
Tugas perpustakaan dinas adala sebagai pusat dokumentasi dan informasi
guan menunjang kelancaran tugas intansi yang bersangkutan.
Fungsinya:
1. Memilih data dan mengadakan bahan pustaka
2. Mengolah bahan pustaka
3. Memberikan layanan pinjaman bahan pustaka
4. Pegadaan kerjasama
C.
KEDUDUKAN DAN
PERANAN PERPUSTAKAAN DINAS
Kedudukanya
Bernaung di
bawah badan atau instansi atau lembaga
atau organisasi tertentu seperti organisasi profesi, perusahaan, pusat studi,
departemen.
Peranan Menyediakan
sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi
secara terus menerus, diolah dan diproses.
Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia ( ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya ) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi.
Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia ( ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya ) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi.
BAB
III
PEMBINAAN
KOLEKSI PERPUSTAKAAN DINAS
A.
JENIS
KOLEKSI
- Koleksi tercetak
- Koleksi yang terekan
B.
PEMILIHAN
DAN PENGADAAN BAHAN PUSTAKA
- Sesuia dengan kebutuhan
- Upayakan edisi terbaru
- Upayakan nama pengarang cukup terkenal
- Upayakan penerbit cukup terkenal
- Isi buku baik
- Bentuk fisik buku baik
- Upayakan bahan pustaka tercetak dan terekan
C.
PEMESANAN
BAHAN PUSTAKA
Yaitu
penambahan bahan pustaka dengan cara membeli dengan jumlah besar dengan cara administratif
pemesana.
D.
INVENTARISASI
KOLEKSI PUSTAKA
Inventarisasi
koleksi pustaka adalah kegiatan mencatat penambahan bahan pustaka ke dalam buku
induk secara baik dan teratur sehingga dapat diketahui ragam bahan pustaka yang
dimiliki perpustakaan beserta jumlahnya.
BAB
IV
PENGOLAHAN
KOLEKSI PERPUSTAKAAN DINAS
A.
KLASIFIKASI
klasifikasi
adalah kegiatan mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan kesamaan subyek atau topiknya
dengan berpedoman pada metode atau sistem tertentu.
B.
PEMBUATAN
KATALOG
Proses
pembuatan kartu catalog dilakukan sesudah bahan pustaka benar- benar telah
menjadi milik perpustakaan atau telah diinventarisir. Proses ini bias diawali
dengan pembuatan T-Slip (Temporary-Slip) yaitu informasi mengenai bahan pustaka
yang nantinya akan menjadi bahan pembuatan kartu utama ( Main Entry). Informasi
tersebut dapat dibuat didalam kertas ¼ folio dan meliputi :
1.
Nama pengarang
2.
Judul
3.
Edisi
4.
Imprint/ impressium (informasi
tentang kota terbit, penerbit, dan tahun terbit)
5.
Kolasi (informasi tentang jumlah
halaman, ada tidaknya : bibliografi, indeks, ilustrasi, table, dan ukuran buku)
6.
Anotasi (informasi mengenai judul
seri)
7.
Traicing (informasi lain yang
berhubungan dengan berapa banyak kartu catalog dibuat)
C.
PENGOLAHAN
PRODUK PERUNDANG-UNDANGAN
Salah satu
yang di olah oleh unit kerja perpustakaan dinas adalah perundang-undangan baik
produk departemen agama maupun non departemen agama.
D.
MELENGKAPI
FISIK BUKU
- Kantong dan kartu buku
- Label buku
- Lembar tanggal kembali
E.
CARA
MENGATUR BUKU DI RAK
Susun
buku di rak berdasarkan nomor klasifikasi (kegiatan ini disebut shelving).
Ada 2 cara menyusun koleksi, yaitu penempatan relatif (berdasarkan nomor
kelas/subjek) dan penempatan tetap (berdasarkan nomor urutan pada rak). Susunan
bisa terpisah-pisah berdasarkan ukuran buku, dan kegunaan buku (misalnya buku
rujukan, buku biasa, dll). Untuk koleksi audiovisual sebaiknya disimpan dalam
ruangan ber-AC.
F.
CARA
MENYUSUN KARTU KATALOG
Susun kartu
katalog di laci katalog berdasarkan jajaran entri judul buku berabjad,
pengarang berabjad, subjek berabjad dan nomor klasifikasi. Kemudian, susun
kartu shelflist, yaitu katalog khusus untuk digunakan dalam stock opname.
BAB V
PELAYANAN KEPADA
UNIT KERJA DAN MASYARAKAT
A. PELAYANA PEMINJAMAN
Sistem
layanan dibedakan 2 jenis, yaitu layanan terbuka dan layanan tertutup. Layanan
terbuka mempersilakan pengguna memilih sendiri pustaka yang diminati dari rak
buku atau pustaka lainnya, sedangkan layanan tertutup tidak mengizinkan
pengguna langsung ke rak. Dalam bagian ini, pembahasan layanan akan dibatasi.
B. PELAYANAN REFERENSI
Layanan Referensi adalah salah
satu kegiatan pokok yang dilakukan di perpustakaan yang khusus melayankan atau
menyajikan koleksi referensi kepada para pemakai atau pengunjung perpustakaan.
C. JENIS PELAYANA LAINNYA
Jenis layanan
lainnya adalah pelayanan jasa informasi, jasa dokumentasi, jasa penerjemag dan
lain-lain.
D. PEMBiNAAN MINAT BACA
Intruksi
Presiden RI No. 15 Tahun 1974, Tanggal 13 September 1974, Pasal 4 bahwa yang
dimaksud dengan pembinaan secara menyeluruh mencakup "perencanaan,
pengaturan, pengendalian, dan penilaian kegiatan" yang
berhubungan dengan suatu sistem tertentu. Dengan demikian pembinaan minat baca
mencakup perencanaan, pengaturan, pengendalian dan penilaian terhadap kegiatan
penumbuhan dan pengembangan minat baca.
BABA VI
TATA RUANG DAN
PRABOT PERPUSTAKAAN
A.
KEADAAN RUANG
1.
Lokasi perpustakaan harus sentral
2.
Situasi gedung memenuhi
persyaratan
3.
Kapasitas perpustakaan harus
sesuai
B.
PRABOT DAN OERALATAN
1. Rak buku
2. Meja dan kursi
3. Meja sirkulasi
4. Lemari katalog
5. Meja dan komputer
6. Rak majalah dan lain-lain
C.
TATA RUANG PERPUSTAKAAN
Tata Ruang
Perpuskaan dalam menyusun konsep tata ruang perpustakaan hendaknya berpedoman
pada prinsip-prinsip arsitektur yang meliputi kenyamanan, keindahan, dan
keharmonisan ruangan. Dengan penyusunan konsep yang baik, akan memberikan
kepuasan fisik dan psikis kepada para punggunanya. Oleh karena itu, dalam
penyusunan konsep harus diperhitungkan tentang kebutuhan pemakai, tata ruang,
dan lingkungan di sekitar perpustakaan.
BAB VII
LAIN-LAIN
A.
PROMOSI PERPUSTAKAAN
Promosi
perpustakaan adalah aktivitas memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas,
koleksi jenis layanan, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh setiap pemakai
perpustakaan secara lebih terperinci.
B.
JARINGAN KERJASAMA
PERPUSTAKAAN
Adalah
menjalin kerjasama antar perpustakaan dinas di jajaran departemen agama dengan
perpustakaan lain,
C.
MITRA PERPUSTAKAAN
Mitra
perpustakaan adalah lembaga atau perorangan yang di harapkan dapat memberikan
bantuan kepada perpustakaan dinas dalam rangka membina dan mengembangkan
perpustakaan.
D.
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
engembangan
perpustakaan perlu dilakukan perpustakaan agar tidak tertinggal dengan dunia
luar yang dinamis sekaligus menjaganya agar tetap sejalan dengan tujuan lembaga
induk. Umumnya ada 3 aspek yang perlu dikembangkan dalam perpustakaan, yaitu
pengembangan koleksi, pengembangan sarana simpan dan temu kembali koleksi, dan
pengembangan staf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar